Sedikit Cerita Tentang Gambar Tajuk

Foto itu dicrop dari foto karya Barry C. Bishop di situs nationalgeographic.com ,  di bawahnya ada catatan:

Members of the 1963 American expedition wait for their turn to cross an Everest crevasse. One team member died trying to reach the summit, and the photographer of this picture lost toes and fingers to frostbite.

Cerita singkat usaha manusia dalam menjelajahi alamnya dan melewati paradigma batas kemampuannya. Itu tahun 1963, 10 tahun setelah Everest untuk pertama kalinya ditaklukkan oleh Tenzing Norgay dan Edmund Hillary pada 29 Mei 1953. Ditarik semakin mundur ke belakang berarti 39 tahun setelah usaha pendakian oleh tim yang dipimpin Andrew Irvine dan George H. Mallory gagal. Gagalnya tim yang terakhir disebut ini belum tentu mereka gagal mencapai puncak. Dikatakan belum tentu karena tidak ada bukti otentik apakah mereka berhasil mencapai puncak atau tidak, tidak ada bukti foto atau saksi yang mendukung karena pendakian itu berakhir dengan duka. George H. Mallory dan Andrew Irvine meninggal dunia di dekat puncak dunia. Jenazah Mallory dikaabarkan diketemukan pada 1998 dalam keadaan lengkap dan beku, sayang kameranya tidak ditemukan.

Everest hari ini: ramai di setiap masa pendakian. Semakin lama semakin banyak orang berhasil mendaki Everest. Tapi bukan berarti jadi mudah. Pada 1996 pernah terjadi kecelakaan tragis yang menewaskan 8 orang, kecelakaan ini kemudian dinovelkan oleh salah satu personil tim yang selamat, Jon Krakauer (juga penulis novel non-fiksi ‘Into The Wild’), dengan judul ‘Into Thin Air’.

Usaha manusia dalam menaklukan Everest memakan waktu yang lebih lama daripada mencapai bulan. Tapi pada akhirnya kita manusia dapat berdiri di sana. Tak ada yang tak mungkin Kawan.

– Kosan, Bandung –

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar