Arsip untuk April, 2010

Saya Seorang Idealis

Bukan! Bukan saya yang bilang! Beberapa hari yang lalu untuk kesekian kalinya saya mengikuti tes kepribadian. Tes kemarin baru saja saya riset di google, ternyata dikenal dengan The Jungian Personality Sorters. Metode ini dimaksudkan untuk secara umum mengklasifikasi kepribadian seseorang menjadi satu di antara 16 tipe kepribadian dengan berdasarkan rangkaian sifat: introverted (I) atau extroverted (E), Sensing (S) atau Intuitive (N), Thinking (T) atau Feeling (F), dan Judging (J) atau Perceiving (P).

Hasil saya? INFP (Introverted, iNtuitive, Feeling, Perceiving), which mean I’m an Idealist. Baiklah, riset dilanjutkan. Apa maksudnya idealis di sini?

Seorang INFP adalah seorang pemimpi, imajinatif, idealis (harfiah), mampu menemukan kebaikan dalam apapun atau siapapun bahkan dalam suatu hal yang buruk. Seorang INFP dapat berdampak buruk jika ia menganut paham yang buruk, dan dapat berdampak baik jika ia menganut paham yang baik.

Seorang INFP akan cenderung memandang dunia dari sudut pandang internalnya dimana ia akan memperlakukan sesuatu berdasarkan perasaannya terhadap obyek tersebut atau bagaimana obyek tersebut sesuai dengan sistem nilai yang dianutnya. Kecenderungan berikutnya adalah ia mengandalkan intuisi.

Seorang INFP memiliki kelebihan dari kategori pribadi intuitif lainnya karena mereka ingin menjadikan dunia lebih baik. Tujuan utama mereka adalah menemukan untuk apa mereka tercipta, bagimana mereka bisa melayani kemanusiaan dengan cara terbaik. Mereka idealis dan perfeksionis, maka mereka akan mengerahkan segenap kemampuan mereka untuk mencapai target yang telah mereka tentukan untuk diri mereka sendiri.

Seorang INFP adalah seorang yang sangat intuitif, mereka sangat bergantung pada perasaan dalam mengarahkan diri mereka untuk terus menemukan nilai-nilai dalam hidup. Mereka terus berada dalam misi tak berakhir dalam pencarian kebenaran sejati dan maksud yang tersembunyi. Setiap penghadang dan pengetahuan yang dialami INFP diayak dalam kepala mereka untuk diolah menjadi arahan baru bagi hidup mereka yang lebih baik. Hasil yang mereka kejar selalu sama: membantu orang lain dan menjadikan dunia tempat yang lebih baik.

Secara umum mereka adalah orang yang suka berpikir dan membuat pertimbangan, mereka adalah pendengar yang baik dan ingin memudahkan orang lain. Walaupun terlihat sangat menutupi ekspresi emosinya, mereka memiliki kepedulian yang dalam dan tertarik untuk memahami orang lain. Kelebihan ini dapat dirasakan oleh orang lain yang kemudian menjadikan orang INFP teman baik dan orang kepercayaan. Seorang INFP dapat menjadi sangat hangat untuk orang-orang yang dikenalinya dengan baik.

Seorang INFP tidak menyukai konflik dan sangat berusaha menghindari konflik. Jika mereka terpaksa menghadapinya, mereka akan berusaha menyelesaikannya dengan perasaan mereka. Dalam situasi konflik, seorang INFP tidak terlalu memandang siapa yang benar dan siapa yang salah melainkan fokus pada perasaan kedua belah pihak yang berkonflik. Mereka hanya tidak ingin ada perasaan bersalah. Hal inilah penyebab mereka tampil tidak rasional dan tidak logis dalam berkonflik. Di sisi lain, seorang INFP adalah mediator yang sangat baik. Mereka biasanya mampu mendamaikan dua pihak yang bertikai karena mereka mampu melihat dari sudut pandang kedua belah pihak dan memiliki keinginan dari dalam pribadinya untuk menolong.

Seorang INFP adalah tipe fleksibel dan berpangku tangan hingga nilai yang mereka anut terancam. Ketika nilai yang dianut sedang terancam, seorang INFP dapat menjadi agresif, siap bertarung mati-matian untuk melindungi nilainya. Ketika seorang INFP mengambil suatu pekerjaan yang mereka sukai, itu akan menjadi sebuah nilai bagi mereka. Walaupun mereka bukan orang yang memperhatikan detail, mereka akan mengerjakan setiap detail dengan seksama ketika mereka mengerjakan pekerjaan yang mereka suka.

Ketika berurusan dengan detail-detail keberlangsungan hidup, seorang INFP kurang memberikan perhatian yang cukup. Mereka mungkin tidak akan melihat sobekan di karpet yang setiap hari mereka lewati, namun akan membersihkan secuil debu yang menempel di buku aktivitas mereka.

Seorang INFP tidak suka berhubungan dengan banyak data dan fakta. Mereka fokus pada perasaan dan kondisi manusia sehingga mereka kesulitan mengambil keputusan yang tidak berhubungan dengan manusia. Mereka tidak mempercayai validitas penilaian non-manusia yang mengakibatkan mereka tidak pandai menggunakannya. Beberapa INFP merasa tidak perlu memahami analisis impersonal, sementara beberapa INFP lainnya yang telah menempuh kehidupan baru cenderung  mengajak tim-nya untuk saling percaya. Dalam kemarahan, seorang INFP sering salah menggunakan data dan fakta karena sangat terpengaruh dengan perasaannya sendiri.

Seorang INFP memiliki standar perfeksionis yang tinggi. Biasanya mereka keras pada diri mereka sendiri dan jarang menghadiahi diri. Biasanya INFP tidak cocok bekerja sama dalam tim karena akan memiliki standar yang lebih tinggi dari yang lain.

Seorang INFP biasanya berpikif dengan mandiri. Dalam suatu kondisi sistem grup, seorang INFP akan bertindak memimpin. Seorang INFP harus menyesuaikan pekerjaan mereka dengan mencukupi kebutuhan hidupnya. Jika mereka masih belum menyelesaikan suata permasalahan, mereka tidak akan merasa tenang dan mungkin terlihat terlalu bingung dalam menghadapi orang.

Seorang INFP umumnya berbakat menulis. Mereka mungkin menjadi kikuk dan tidak nyaman ketika berekspresi dengan kata-katan lisan namun memiliki kemampuan luar biasa dalam mengartikan dan menyampaikan perasaannya di atas kertas. INFP biasanya muncul dalam kegiatan pelayanan sosial

Seorang INFP dengan kemampuan sisi-sisi yang baik tersebut mampu menyelesaikan suatu pekerjaan yang berat dan inspiratif yang kemudian mereka tidak akan menghadiahi diri jika telah selesai. Beberapa motivator di dunia adalah seorang INFP.

Bagaimana? Sesuai? Saya pribadi merasa sesuai dengan hasilnya. Saya adalah seorang INFP, seorang idealis…

(Nah, itu baru saya yang bilang)

– Himpunan, Bandung –

Sumber:

http://www.personalitypage.com/INFP.html

http://www.xeromag.com/fun/personality.html

Kesan Pertama pada Saya

Sejak lahir, kesan pertama orang yang baru mengenal saya selalu berbeda-beda. Setiap perkenalan selalu menghasilkan ekspresi baru dari muka lawan bicara. Ada yang bilang terlihat galak, ada juga yang bilang muka ramah. Ada yang bilang keliatan pemalasnya, ada yang malah bilang wibawanya keliatan. Kadang bikin saya bingung sendiri, sebenarnya kesan seperti apa sih yang orang dapatkan ketika berkenalan dengan saya?

Tapi pada akhirnya saya jadi tidak begitu peduli dengan pendapat orang. Saya adalah saya, dengan segala kelebihan dan kekurangan saya. Tidak perlu ada yang ditutupi, tapi sadar banyak yang masih perlu diperbaiki. Tidak perlu ragu jadi diri sendiri, karena percaya teman yang baik selalu mengkritisi agar besok lebih baik dari hari ini… 🙂

Just be you!

– Himpunan, Bandung –

Lagu Itu Berjudul ‘Hello’

Anda mendengar lagu ketika membuka halaman blog saya?

Ini salah satu fasilitas baru yang saya tambahkan. Maklum, niat blogging baru muncul kembali, antusiasme to the max. Widget playernya terletak di sisi kanan bawah dengan judul ‘Sound Cloud Music Player’, jadi jika Anda merasa lebih nyaman fokus membaca tanpa mendengar lagu tersebut maka silakan klik pause di playernya.

Lagu yang saya pilih untuk menjadi soundtrack blog saya ini berjudul ‘Hello’ dari Lunno, band indie lokal yang saya temukan di belantara Sound Cloud. Ketika mendengarkan lagu tersebut untuk pertama kalinya, saya melayangkan tweet “Listening to Lunno…”. Tidak lama kemudian ternyata empunya band membalas tweet tersebut. Akhirnya terjadilah dialog di dunia twitter yang berakibat saya mendapat izin untuk menggunakan ‘Hello’ sebagai soundtrack. Terima kasih Lunno, lagunya enak juga…

Anda semua tentu memiliki opini dan selera musik yang berbeda-beda, kalau tidak suka silakan matikan.  🙂 Kalau ada masukan untuk Lunno silakan layangkan ke http://lunnotheband.com/fr_home.cfm .

Selamat menikmati…

HELLO written by Agi

I saw a pretty and shine on
And has a smile on her face
I knew there’s something for it
And i can’t stop thinking it..

Till night and feel worried
It’s hard to make you stay
Oh no..i like you dear
You got a smile to believe

*chorus
And i know…
Let me know…
Hey..hey girl…
Please don’t go…

And I know..
Let me know..
oh..oh..just wanna say hello..

I saw a pretty and shine on
And has a smile on her face
I knew there’s something for it
And i can’t stop thinking it..

Till night and feel worried
It’s hard to make you stay
Oh no..i like you dear
You got a smile to believe

*chorus
And i know…
Let me know…
Hey..hey girl…
Please don’t go…

And I know..
Let me know..
oh..oh..just wanna say hello..

This night i feel so lonely now
This night i feel so lonely now
This night i feel so lonely now
This night i feel so lonely now
This night i feel so lonely now
This night i feel so lonely now
(Just wanna say hello…)

– Himpunan, Bandung –

Optimizing Technology is Full of Fun!!

Actually, this is just a test for my twitterfeed service. They said that my twitter acount (@zulf1kar) will tweet the update of my blog…

– Himpunan, Bandung –

Berkunjung ke Kumkum

Tinggi sekali antusiasme yang saya rasakan soal Kumkum ini. Melihat sisi lain Kota Jakarta yang selama ini lebih banyak terasa kakunya. Kini koloni-koloni kreatif Jakarta ingin menunjukkan dirinya. Sebagai seorang yang mencintai kebebasan tentu saya sangat ingin mengapresiasi acara ini. Maka berangkatlah saya siang Sabtu itu, 17 April 2010 dan kembali lagi esok harinya Minggu 18 April 2010.

Tiba di sana stand pertama yang saya kunjungi tentunya stand teman-teman dari Greeneration Indonesia yang siap dengan ujung tombaknya: BaGoes.  Tapi tidak berlama-lama saya di sana karena banyak yang ingin sekali saya lihat.  Saya ingin tahu komunitas buku Jakarta, komunitas peduli sampah, komunitas astronomi, komunitas komik, komunitas peta hijau dan banyak sekali komunitas lainnya.

Salah satu komunitas yang menarik adalah Peta Hijau Jakarta. Saya sudah beli peta hijaunya! 🙂 Peta hijau ini menarik, karena memetakan segala sesuatu yang menarik di Kota Jakarta, sesuai dengan tema peta hijaunya. Kemarin ada dua jenis peta hijau yang dijual, Peta Jelajah Jakarta Hijau (yang ini yang saya beli) dan peta situ Jakarta. Peta Jelajah Jakarta Hijau ini selain mencantumkan lokasi-lokasi yang menarik dikunjungi untuk wisata, ia juga menampilkan tempat-tempat yang membantu kita untuk bergaya hidup lebih ramah lingkungan seperti lokasi daur ulang setempat. Selain itu juga ditampilkan jalur Kereta Rel Listrik, Transjakarta, dan jalur sepeda. Peta satu lagi menampilkan situ-situ yang masih ada di Jakarta. Peta Hijau Jakarta ternyata belum berhenti di sana. Saya sempat berbincang-bincang dengan penjaga stand Peta Hijau Jakarta yang kemudian mengajak saya untuk ikut serta berkontribusi dalam pembuatan pengembangan peta hijau di Jakarta. Teman-teman yang juga tertarik silakan kunjungi Peta Hijau di http://greenmap.or.id/.

Peta Hijau Jakarta
Peta Jelajah Jakarta Dengan Transportasi Hijau

Selain banyaknya stand pameran, Kumkum juga menarik karena banyaknya aksi unjuk gigi komunitas-komunitas. Seperti misalnya komunitas Parkour Jakarta yang melaksanakan atraksi Parkournya diawali dengan hadir di tengah lapangan Museum dengan loncat dari lantai dua. Banyak juga komunitas yang menyuguhkan musik-musik dan tarian yang tidak begitu populer namun sangat khas dan nikmat didengar. Ada juga stand-stand makanan yang sangat memperhatikan lingkungan dengan tidak menggunakan styrofoam dan stand yang menghadirkan buah-buahan langka. Saya sempat mencoba lobi-lobi yang berpenampilan ‘manis’ berwarna merah, namun ternyata rasanya sangat asam. Lobi-lobi tersebut sukses membuat saya tidak berani mencoba buah menteng yang diletakkan tepat di sebelah lobi-lobi jahanam tersebut.

Suasana Taman
Suasana Taman Museum Bank Mandiri

Lobi-lobi Jahanam
Buah-buahan Langka

Oh iya, pengunjung Kumkum ini dianjurkan datang dengan membawa botol minum sendiri karena di Kumkum tidak disediakan gelas air mineral. Sebagai gantinya panitia Kumkum menyediakan galon-galon air mineral gratis di beberapa sudut area museum. Acara Kumkum ini merupakan Zero Waste Event dan dapat dikatakan cukup sukses karena acara yang dilaksanakan dua hari berturut-turut ini kabarnya hanya menghasilkan sepuluh kantong sampah. Panitia juga sepertinya cukup siap dengan berbagai karakter pengunjung, terlihat dari tersedianya ruang menyusui bagi para ibu muda.

Kumkum ini acara yang sangat menarik bagi saya sebagai warga Jakarta. Semoga acara seperti ini bisa terlaksana setiap tahun sebagai kegiatan rutin Kota Jakarta. Hidup Jakarta!!

– Himpunan, Bandung –

KRL Jakarta

Tanggal 17 dan 18 April kemarin di Museum Bank Mandiri di Jakarta dilaksanakan sebuah acara yang menurut gw sangat menarik dan jarang ada di Jakarta. Kumkum (more info cek: kumkum.dagdigdug.com).  Saya katakan menarik karena selama ini saya menganggap Jakarta itu terjebak dalam kehidupan metropolitan yang keras sehingga kurang punya ruang untuk warganya berkreativitas. Nah, di Kumkum inilah warga kreatif Jakarta berkumpul!! Tapi lebih lengkap mengenai Kumkum ditulis di artikel lain. Artikel ini khusus mengenai sarana transportasi yang waktu itu saya gunakan: Kereta Rel Listrik atau biasa disingkat KRL.

Dua hari itu saya berangkat ke Museum Bank Mandiri dengan menggunakan sarana KRL karena Museum Bank Mandiri terletak sangat dekat dengan Stasiun Jakarta Kota (Beos) dan rumah saya pun terletak dekat dengan Stasiun Duren Kalibata. Naik KRL bukan merupakan hal baru bagi saya. Saya sudah biasa menggunakan sarana KRL ini sejak SMA (sekitar tujuh tahun yang lalu). Namun kali ini ada hal yang berbeda. Perbedaan yang lebih baik. Stasiun lebih bersih dan kereta lebih terjadwal. Perjalanan dengan kereta jadi lebih bisa diandalkan dan lebih nyaman.

Pada tanggal 17 saya berangkat dan pulang dengan menggunakan KRL Ekonomi, begitu pula dengan keberangkatan tanggal 18. Kepulangan tanggal 18 saya menggunakan KRL AC Ekonomi. Jurusan KRL yang saya gunakan adalah Jakarta-Bogor. Keberangkatan dengan KRL dapat dikatakan cukup nyaman karena tidak terlalu ramai. Bahkan setelah beberapa stasiun selalu ada kursi kosong yang tersedia. Nah, pulang dengan menggunakan KRL Ekonomi sore/malam hampir dapat dipastikan kurang nyaman karena selalu penuh. Bahkan dapat dikatakan overload karena penumpang banyak yang duduk di atap gerbong. Walaupun Sabtu, KRL Ekonomi tetap penuh di sore hari. Dijamin: gerbong pasti lebih penuh ketika sore di hari kerja, akibatnya kereta jadi lambat.

Karena itulah, kepulangan saya pada tanggal 18 saya lebih memilih KRL AC Ekonomi. Walaupun ada kata ‘Ekonomi’ tapi harganya tidak ekonomis (in my opinion). Tiket ekonomi Rp1.000-Rp1.500 sedangkan AC Ekonomi Rp5.000!!! Sebenarnya awalnya pilihan saya tetap ekonomi pada saat itu, namun ternyata jadwal Ekonomi AC lebih dahulu datang, jadi pilihan saya berubah. Untungnya tiket Ekonomi yang sudah dibeli dapat ditukar dengan tiket AC Ekonomi. Kereta AC Ekonomi sepertinya sama dengan Kereta Ekspress Pakuan yang langsung ke Bogor, bedanya Kereta AC Ekonomi ini berhenti di setiap stasiun yang dilewatinya.

Suasana dalam kedua kelas KRL itu tentu berbeda. Jangan tanya soal panasnya, tentu Ekonomi lebih panas dari AC Ekonomi. Yang menarik adalah karakter penumpangnya. Sebenarnya mungkin sama saja, tapi di KRL AC Ekonomi rasanya orang-orang lebih manusiawi. Di KRL Ekonomi saya melihat bapak-bapak berebut kursi dengan ibu-ibu dan kompetisi tersebut dimenangkan oleh si Bapak-bapak yang langsung merayakan kemenangannya dengan berkata “Hahaha… Memang di kereta seperti ini kita harus bergerak cepat…”, sementara di KRL AC Ekonomi orang-orang lebih tergerak untuk berbagi tempat atau bahkan merelakan tempat duduknya untuk yang lebih membutuhkan (misal: wanita atau orang tua).

Selain dua jenis kereta tersebut, kondisi stasiun juga menjadi perhatian saya. Stasiun dekat rumah saya yaitu Stasiun Duren Kalibata terlihat lebih bersih dan rapi. Pedagang tidak terlalu banyak, sampah sangat sedikit walau masih ada, dan toilet lebih bersih. Selain itu antrian juga lebih tertib. Kesimpulannya, Stasiun Duren Kalibata cukup nyaman. Stasiun Jakarta Kota juga bersih. Petugas stasiun yang mengoperasikan TOA stasiun selain mengumumkan kedatangan atau keberangkatan kereta juga selalu mengingatkan calon penumpang untuk menjaga kebersihan stasiun. Di Stasiun Kota ini penumpang yang turun dan calon penumpang sangat banyak, mungkin ini yang menjadi penyebab antrian di stasiun ini kurang tertib. Tapi penumpang di stasiun ini lebih beragam. Dari yang bersendal jepit dan berkaos hingga berpantofel dan berdasi dengan perut makmur pun ada. Sarana lainnya juga semakin baik. Saya baru tahu bahwa ada terowongan bawah tanah yang menghubungkan langsung Stasiun Jakarta Kota, shelter Transjakarta, dan Museum Bank Mandiri.

Melihat perkembangan ini, tinggi harapan kualitas hidup di Jakarta sebagai Ibukota NKRI akan terus bertambah baik. Satu hal yang masih menjadi tanda tanya di kepala saya: Kapan sih koridor Transjakarta dekat rumah saya (Pancoran) beroperasi?

– Himpunan, Bandung –

Sori, blog ini hampir terlupakan karena twitter.

Saya menyalahkan micro-blog bernama twitter. Hehehe…

By the way. Twitter imo is not a social networking. So it’s okay if you follow or unfollow someone. Ga ngaruh sama pertemanan, ga perlu minta maaf kalo unfollow.

Saya juga unfollow orang-orang yang saya anggap memenuhi timeline saya dengan informasi yang ga berguna dan malah bikin males kok.

Twitter itu jalur ekspresi. Jadi biarkan tweeps berekspresi sesukanya…

– Himpunan, Bandung –